Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

Udang Biru Di Sepanjang Sungai Tehit Sorong Selatan Terancam Punah Diduga Akibat Ulah Manusia

Foto : Udang Biru Di dalam sungai Sorsel

Media Fajar Timur.com, Sorong Selatan - Salah satu penghuni dasar sungai besar dan kecil yang ada di tanah Tehit kabupaten sorong selatan diantaranya adalah Udang biru atau dengan bahasa suku Tehit di sebut "Kbin". 

Dahulu ketika mencari jenis udang ini sangat gampang untuk menemukannya tanpa harus sulit mencarinya di dasar sungai.

Kini untuk bisa temukan udang tersebut hanya bisa ditemukan di balik batu dan juga lubang-lubang kayu yang ada didalam sungai.

Setelah diteliti Salah satu pemuda asal suku Tehit Sorong Selatan Yohanis Momot, dirinya menyimpulkan bahwa ada satu titik persoalan yaitu ulah kesengajaan manusia yang menempatkan satu kehidupan baru ikan nila didalam sungai sehingga membuat udang-udang ini mulai takut kepada lingkungan hidupnya sendiri.

Anis sapaan akrabnya mengungkapkan pada mulanya ikan nila hanya sedikit dan tidak mengganggu ekosistem sungai yg sudah ada. Mereka menyesuaikan hidup mereka dengan ekosistem yang baru namun karena sungai menyediakan banyak makanan, maka ikan nila ini mulai berkembang biak dengan cepat dan akhirnya mereka menjadi penguasa di dalam sungai dan membunuh hewan-hewan asli penghuni sungai disorong selatan seperti udang biru, gabus, udang putih, ikan suok dan ikan-ikan kecil serta udang-udang lainnya di dalam sungai yang mengalir di sepanjang tanah Tehit kabupaten sorong selatan.

Foto : Yohanis Momot

Bagi Anis, "pada dasarnya ikan nila adalah hewan pemakan segala bahkan sampahpun di makan oleh ikan yang satu ini"

Ini salah siapa? Udang biru, ikan gabus, ikan suok, ikan los, lama-lama dong su akan terasingkan dari dong punya ekosistem yg sebenarnya karena kedatangan hama ikan nila yang bukan habitat asli sungai-sungai yang ada di tanah Tehit ini, kata Anis kesal.

Sepantasnya penghuni sungai disorong selatan seperti udang biru, ikan suok dan ikan los dan penghuni sungai lainnya bisa hidup sebagai penguasa dasar sungai yang mengalir di tanah tehit ini karna bagi Yohanis Momot sudah sepantasnya demikian. (RED. MFT/JD).

Posting Komentar

0 Komentar